Kami tidak lebih hanya para musafir kecil. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan ahlu al-sunnah wa al-jama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rasulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari salafuna Shalih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, dari rasulullah Saw.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah


Nabi Muhammad SAWW adalah Ummi



Dunia tahu betul kalau Muhammad ummi (tidak bisa membaca dan menulis). Apakah orang liberal mampu membungkam kata dunia bahkan membungkam al-Qur’an serta bangsa Arab yang punya bahasa ummi, yang tidak punya arti lain kecuali tidak bisa baca dan tulis. Mereka berdalil:
 اقرأ كتابك كفى بنفسك اليوم عليك حسيبا (الإسراء: 14). .
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.”
Ayat ini mereka buat dalil Muhammad bisa baca dan tulis, padahal ayat sebelumnya jelas sekali siapa mukhotob ayat ini.

وكل إنسان ألزمناه طائره في عنقه ونخرج له يوم القيامة كتابا يلقاه منشورا. (الإسراء:13).اقرأ كتابك..(الآية)
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. Bacalah Kitabmu…”
Lalu apa fungsinya kitab dengan kehadiran Jibril? kalau ada riwayat entah dari siapa bahwa Muhammad mengambil kitab lalu membukanya dan membacanya baru bisa dibuat dalil. Tapi, yang memenuhi tulisan sejarah adalah Beliau tidak bisa membaca tulisan dalam kitab juga dalam kondisi tidak ada kitab. Dalam riwayat Bukhori, Muslim, Imam Ahmad dll. beliau menjawab Jibril ما أنا بقارئ . Juga ketika Beliau mendikte Ali dalam peristiwa Shulhul Hudaibiyah, Beliau berkata:
اكتب هذا ما عاهد عليه رسول الله قريشا
“Tulislah! Ini adalah perjanjian Rasulullah dengan Kabilah Quraisy.”
Lalu Suhail bin Amrin (diplomat Quraisy) memotong perkataan Rasulullah seraya berkata:
 لو كنا نعلم أنك رسول الله ما صددناك عن البيت ولا قاتلناك ولكن اكتب محمد بن عبد الله
“Kalau kami mengetahui bahwa kamu adalah utusan Allah, maka kami tidak akan menghalangimu ke Ka’bah juga tidak memerangimu, tetapi tulislah Muhammad bin Abdillah.”
Lalu Rasulullah menjawab; إني لرسول الله وإن كذبتموني (Saya adalah benar-benar utusan Allah, walaupun kalian membohongiku), kemudian beliau berpaling pada Ali dan berkata: اكتب محمد بن عبد الله (Tulislah Muhammad bin Abdillah), Ali menjawab; لا والله لا أمحها (Demi Allah, aku tidak akan menghapusnya) dan Beliau berkata pada Ali; أرني مكانها (Perlihatkan kepadaku tempat tulisannya), maka Ali memperlihatkan dan Rasulullah lalu menghapusnya. Hadits ini diriwayatkan Bukhori Muslim dengan sanad Shohih.
Sekarang, mengapa Beliau berkata pada Ali أرني مكانها bila tahu tulisan dan bisa membaca? Tapi, pertanyaan seperti ini bahkan realita seluruhnya tidak pernah dibutuhkan oleh orang-orang liberal dan memang tidak pernah sesuai dengan selera mereka, bahasa, realita, peristiwa, biografi Rasulullah semuanya harus tunduk pada nafsu dan ketetapan mereka.
Umat Islam tidak butuh jasa kalian dengan mengangkat identitas status Nabinya yang ummi menjadi Nabi yang bisa baca tulis. Karena umat Islam lebih senang punya Nabi ummi tapi realistis dari pada Nabi impian kalian tapi tidak pernah realistis seperti kalian. Ada sebuah nyanyian Arab sebagai pelipur lara kalian
ما كل ما يتمنى المرء يدركه * تجري الرياح بما لا تشتهي السفن
“Tidak semua apa yang diharap seseorang terpenuhi, karena angin bertiup tidak seperti yang diinginkan kapal.”
Sumber: http://ahadan.blogspot.com/2012/01/nabi-muhammad-adala-ummi.html

3 komentar:

  1. itu kan kata buhari cs...! Allah tidak pernah mengatakan Muhammad buta huruf Tapi Allah mengatakan Nabi dan Umat yang belum pernah membaca kitab Allah sebelumya tapi bukan berarti Nabi tidak bisa membaca dan menulis! kalau memang benar ceritanya bahwa sebelum Muhammad jadi rasul dia adalah seorang yang dititpi Barang dagangan Oleh Khadijah, maka saya nyatakan Khadijah Orang tergoblok didunia yang mempercayakan dagangannya kepada orang bodoh yang tidak tau membaca dan menulis! Tuhanku tidak sembarang memilih Nabi dan Rasul! mereka semua minimal mempunyai kecerdasan Baik Fisik Maupun bathin! kalau cuma mau membantah orang kafir yang menyatakan Alquran ditulis Oleh Nabi Muhammad, Allah Sendiri yang membantahnya! Bukan Nabi Muhammad atau yang bergelah Ulama, Ustad, Kyai, Nih Buktinya : MAKA APAKAH MEREKA TIDAK MEMPERHATIKAN AL-QUR'AN? KALAU SEKIRANYA AL-QURAN ITU BUKAN DARI SISI ALLAH, TENTULAH MEREKA MENDAPAT PERTENTANGAN YANG BANYAK DIDALAMNYA
    SALAM

    BalasHapus
    Balasan
    1. الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ

      Artinya : ”(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.” (QS. Al A’raf : 157)

      Hapus
  2. Ummi tapi cerdas, sebagai bukti kemukjizatan Al-Qur'an

    BalasHapus

Kumpulan Mahalul Qiyam MP3

Al Quran Online