Sebuah tangis bayi yang baru lahir terdengar dari sebuah rumah di kampung Bani Hasyim di Makkah pada 12 Rabiul Awwal pada tahun masehi yang ke 571. Bayi itu lahir dari rahim Aminah dan langsung dibopong seorang "bidan" yang bernama Syaffa', ibunda sahabat Abdurrahman bin Auf.
"Bayimu laki-laki!" Aminah tersenyum lega. Tetapi seketika ia teringat kepada mendiang suaminya, Abdullah bin Abdul Muthalib, yang telah meninggal enam bulan sebelumnya. Ya, bayi yang kemudian oleh kakeknya diberi nama Muhammad (Yang Terpuji) itu lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya meninggal di Yatsrib ketika beliau berusia dua bulan dalam kandungan ibundanya.
Kelahiran yang yatim ini dituturkan dalam Al-Quran,