tag:blogger.com,1999:blog-1921487463340842297.post5245043140088534814..comments2023-06-01T18:34:18.217+07:00Comments on <center>Maulid dan Sholawat</center>: Shalawat MunjiyatUnknownnoreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-1921487463340842297.post-14805456759770748832013-09-03T00:01:14.296+07:002013-09-03T00:01:14.296+07:00amalan sunnah (dalam terminologi fiqh) kok diribut...amalan sunnah (dalam terminologi fiqh) kok diributkan. persatuan yang wajib!!!!Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/04699732988090654159noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1921487463340842297.post-44080821090819604252013-06-21T14:41:21.065+07:002013-06-21T14:41:21.065+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/07091454033554892172noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1921487463340842297.post-11019731816551783052013-04-22T07:59:38.569+07:002013-04-22T07:59:38.569+07:00Terimakasih sudah di share sholawat ini, apapun p...Terimakasih sudah di share sholawat ini, apapun perdebatan yang ada terkait sholawat ... tergantung dari ilmu dan wawasan orang terkait ... bagi saya sholawat adalah sesuatu yang indah akan terasa oleh orang yang hidup hatinya dilahirkan dari orang2x yang shalih para pewaris nabi yang mencintai Allah dan rasulnya ... shalawat memperkaya khazanah keislaman dan dapat menjadi alat untuk men-syiarkan nilai2x islami yang penuh dengan keindahan ... Awaludinhttps://www.blogger.com/profile/09660711272179215608noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1921487463340842297.post-50467686180586906762012-12-09T16:38:16.872+07:002012-12-09T16:38:16.872+07:00Ketika manusia memohon kepada Allah, ungkapan yg d...Ketika manusia memohon kepada Allah, ungkapan yg dicetuskan biasanya melalui shalawat. Dari shalawat ini muncullah berbagai jenis lafadhnya. Semisal shalawat Nariyah ataupun Munjiyat, yakni sebut saja shalawat yg populer. Lepas dari pelaksanaannya sebagai sebuah ungkapan, menilik dari sisi keilmuannya, dari simi pula munculnya pandangan bid'ah atau sesuatu yg tidak diajarkan Rasulullah. Berdaya guna atau tidaknya shalawat (semisal dibaca 4.444 kali), agaknya sangat sulit dibuktikan secara visual. Bagaimana memastikan seseorang atau kelompok, lantaran mengucapkan shalawat bisa lepas dari bencana, atau memperoleh karunia. Berbeda dgn ketika seseorang lapar, namun setelah menkonsumsi makanan ia akan merasa kenyang. Dari sisi kesejarahan sendiri, pertempuran/perjuangan pada periode Madinah, kemenangan kaum muslimin dg orang kafirpun silih berganti. Semangat dan strategi sangat menentukan kalah dan menang, ada kalanya pasukan yang sedikit memenangkan peperangan, (Demikianlah Allah menggilirkan menang dan kalah sebagai ujian bagi manusia QS3:140)Itu kalau mengikuti Alquran. Sebaliknya bila Alquran juga sebagai sumber hadis, maka shalawat (=bentuk jamak dari shalat), adakah shalawat dala pengertian kita selama ini, cocok dengan shalawat yg dimaksud oleh Alquran?. Secara tegas Alquran surah 33 ayat 56, perintah shalawat kepada orang beriman itu terbatas kepada Nabi (Rasulullah SAW) saja. Lalu sejak kapan dikaitkan kepada keluarganya, para shahabatnya. Perjalanan sejarah agama telah subur dengan campur tangan manusia. Apalagi bila kita menyadari bahwa ilmu hadits telah mengalami berbagai perubahan/pergerakan (munculnya hadis shahih, dhaif, munkar dst)bahkan biasa terjadi seorang perawi menyatakan satu kasus yg berlawanan. Jadi ada baiknya bila setiap kasus (a.l. "shalawat" dikaji secara etimologi (asal kata, penggunaan dst). Perbedaan penggunaan semisal menurut Abu 'Aliyah bahwa kalau shalawat dari Allah artinya begitu, shalawat dari Malaikat begini, kemudian dari dari manusia begitu-begini, itu kan versi Abu 'Aiyah (plus dkk) Setidaknya, kalau masih mau menghargai hadis (sekalipun hadits itu masih tetap kontroversi) pergunakanlah shalawat yg standar. Mengucapkan shalawat "Allahumma shalli 'ala Muhammad" sudah mengikuti Alquran yg status hukumnya "mutlak" atau "Qath'i". Itupun kalau siap menghadapi komplen, Itu kan shalawat ketika Rasulullah masih hidup, kalau kalau Nabinya sudah meninggal? Ya, justru ketika nabinya sudah wafat itulah shalawat lebih rame. Boleh jadi kaum Syi'ah menyisipkan kata "Wa 'ala alihi wa dzurriyatihi" lantas kaum Sunni nimbrung dengan sisipan "wa shahbihi". Rame kan?. Aki Adnanihttps://www.blogger.com/profile/01967451791884240845noreply@blogger.com