Kami tidak lebih hanya para musafir kecil. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan ahlu al-sunnah wa al-jama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rasulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari salafuna Shalih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, dari rasulullah Saw.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah


AZAZ DAKWAH WALISONGO

Dari KH Mukhlisun
ponpes Sirojulmukhlisin, Payaman – Magelang Jawa tengah, Indonesia
(madzab syafei, sunni, keturunan sunan kalijaga)
Wasiat sunan kalijaga dalam kitabnya :

“Yen wis tibo titiwancine kali-kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange, wong wadon ilang wirange mangka enggal – enggala tapa lelana njlajah desa milang kori patang sasi aja ngasik balik yen during olih pituduh (hidayah) saka gisti Allah”

Artinya kurang lebih :
“jika sudah tiba zamannya dimana sungai2 hilang kedalamannya (banyak org yg berilmu yg tdk amalkan ilmunya), pasar hilang gaungnya (pasar org beriman adalah masjid, jika masjid2 tak ada adzan, wanita2 hilang malunya (tdk tutup aurat dsb) maka cepat2lah kalian keluar 4 bulan dari desa ke desa (dari kampong ke kampong) dari pintu ke pintu (dari rumah ke rumah utk dakwah) jgnlah pulang sebelum mendapat hidayah dr Allah swt”

Kalau kita buat dakwah berpegang dgn azas dakwah ini maka dakwah kita akan mirip dgn dakwah nabi dan sahabat shg akan menjadi asbab hidayah keseluruh alam

Azas dakwah walisongo ada 10 :


 sugih tanpa banda (kaya tanpa hanya)
artinya : jgn yakin pada harta….kebagahiaan dlm agama, dakwah jgn bergantung dgn harta

ngluruk tanpa bala (menyerbu tanpa banyak orang/tentara)
artinya : jgn yakin dgn banyaknya jumlah kita,…..yakin dgn pertolongan Allah

menang tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa merendahkan orang)
artinya : dakwah jgn menganggap hina musuh2 kita….kita pasti unggul tapi jgn merendahkan org lain (jgn sombong)

mulya tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah)
artinya : kemuliaan hanya dalam iman dan amalan agama bkn dgn bnyknya pengikut

mletik tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa galah/tongkat panjang)
artinya : niat utk dakwah keseluruh alam, Allah yg berangkatkan kita bukan asbab2 dunia spt harta dsb…

mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap)
artinya : kita bergerak jumpa umat…dari orang2 ke orang…. jumpa ke rumah2 mereka ..

digdaya tanpa aji-aji (sakti tanpa ilmu2 kedigdayaan)
Artinya : kita dakwah, Allah akan Bantu (jika kalian Bantu agama Allah, maka pasti Allah akan tolong kalian dan Allah akan menangkan kalian)

Menang tanpa tanding (menang tanpa berperang)
Artinya : dakwah dgn hikmah, kata2 yg sopan, ahlaq yg mulia dan doa menangis2 pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam dapat hidayah….bukan dgn kekerasan….
nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih : ‘Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kpd mereka”

kuncara tanpa wara-wara (menyebar/terkenal tanpa gembar-gembor/iklan2 dsb)
Artinya : bergerak terus jumpa umat, tdk perlu disiar2kan atau di umum2kan

 kalimasada senjatane ( senjatanya kalimat iman (syahadat))
Artinya : selalu mendakwahkan kalimat iman, mengajak umat pada iman dan amal salih….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kumpulan Mahalul Qiyam MP3

Al Quran Online