Kami tidak lebih hanya para musafir kecil. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan ahlu al-sunnah wa al-jama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rasulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari salafuna Shalih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, dari rasulullah Saw.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah


Isi Ka'bah

http://html1155.files.wordpress.com/2009/10/kabah.jpg

Tak banyak orang yang mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam Ka'bah. Bangunan berbentuk bujur sangkar yang menjadi pusat arah bagi umat Muslim yang melakukan shalat itu sebenarnya memiliki ruang yang cukup luas.

Dengan tinggi saat ini sekitar 39 kaki 6 inci (kira-kira 11 meter) dan ukuran total adalah 627 kaki persegi maka ukuran dalam Ka'bah adalah 42,64x29,52 kaki atau sekitar 12,7x8,85 meter. Ruangan di dalam Ka'bah diperkirakan mampu menampung sebanyak 50 orang.

Namun, tahukah anda, apa saja isi di dalam bangunan yang disucikan umat Islam itu? Ketua Islamic Society of North America (ISNA) atau Masyarakat Islam Amerika Utara pernah diberi kesempatan untuk masuk ke dalam Ka'bah di tahun 1998. Ternyata tak banyak benda yang terdapat di dalamnya.
http://dymash.files.wordpress.com/2009/02/isi-ka-bah.jpgDi dalam Ka'bah ternyata terdapat 3 pilar dan meja untuk meletakkan parfum. Di langit-langitnya tergantung beberapa lampu lentera. Tak disebutkan lampu lentera itu terbuat dari bahan apa. Namun pada tahun 1940-an, lampu itu dikabarkan terbuat dari emas dan bertatahkan permata serta mutiara.
http://generalcomtech.com/kabah/photo/kiswah-and-kabah-door.jpg
 


Di dalam Ka'bah tak ada lampu listrik. Sementara tembok dan lantainya terbuat dari marmer. Tak ada satu pun jendela di bagian dalamnya dan hanya terdapat satu pintu untuk keluar-masuk. Langit-langit Ka'bah juga ditutupi selimut kain seperti halnya dinding bagian luarnya.

Referensi:
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/10/07/06/123403-tahukah-anda-apa-saja-isi-di-dalam-kabah

MELURUSKAN KESALAH-PAHAMAN KONSEP BID'AH

Entah apa yang menjadi penyebabnya, yang jelas akhir-akhir ini terdapat kelompok di kalangan kaum muslimin yang memiliki kegemaran mengkafirkan, mensyirikkan, membid'ahkan dan menyesatkan sesama muslim yang lain. Kelompok ini beranggapan bahwa pemahaman Islam yang paling murni dan paling benar adalah pemahaman mereka, sedangkan pemahaman kelompok yang lain adalah keliru, sesat dan menyimpang dari ajaran yang sebenarnya.

TAHLILAN DAN ZIARAH KUBUR, LARANGAN ATAU ANJURAN ?

Sebenarnya permasalahan ini merupakan permasalahan yang cukup usang dan sudah lama diperdebatkan. Akan tetapi dirasa perlu untuk diangkat kembali karena ada pergeseran isu yang cukup substantive, yaitu dari furu' menuju ushul. Maksudnya, pada awalnya permasalahan ini dianggap sebagai permasalahan furu'iyah, sehingga masing-masing pihak yang berdebat tidak saling mengkafirkan dan mensyirikkan, dan kemudian berubah menjadi permasalahan ushul, sehingga pihak-pihak yang tidak setuju terhadap ziarah kubur dan tahlilan mengkafirkan dan mensyirikkan para pelakunya.

Kalam Mutiara

 Berkata Ulama Shalihin : “Awali gerakmu dengan “Bismillahirrahmannirrahim”"

·    Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :

Kecintaan Mu’adz bin Jabal ra pada Rasulullah SAW

 
Dikisahkan dari Said bin Ziyad dari Khalid bin Saad, bahwa Mu’adz bin Jabal ra telah berkata: “Rasulullah SAW telah mengutusku ke Negeri Yaman untuk memberikan pelajaran agama di sana. Maka tinggallah aku di sana. Pada satu malam aku bermimpi dikunjungi oleh seseorang, kemudian orang itu berkata kepadaku: “Apakah anda masih tidur juga wahai Mu’adz, padahal Rasulullah SAW telah berada di dalam tanah.” Mu’adz terbangun dari tidur dengan rasa takut, lalu ia mengucapkan: “A’uzubillahi minasy syaitannir rajim?” Setelah itu ia lalu mengerjakan solat. Pada malam seterusnya, ia bermimpi seperti mimpi malam yang pertama. Mu’adz berkata: “Kalau seperti ini, bukanlah dari syaitan?” Kemudian ia memekik sekuat-kuatnya, sehingga didengar sebahagian penduduk Yaman.

Membuat Bangunan atau Masjid di atas Kuburan

Rasul saw shalat ghaib di pekuburan umum, Rasul saw shalat jenazah (shalat ghaib) menghadap kuburan setelah dimakamkan di sebuah pemakaman, lalu bermakmum dibelakang beliau shaf para sahabat, beliau saw bertakbir dengan 4 takbir (Shahih Muslim hadits No.954)

Aku Kembali Kepada Manhaj Salafush Shalih

Secara bahasa, Salaf berarti orang-orang yang mendahului kita, baik dari segi keilmuan, keimanan, keutamaan, maupun kebaikannya. Ibnul-Manzhur berkata; “Salaf juga berarti orang-orang yang mendahuluimu, baik orang tua maupun karib kerabatmu yang lebih tua dan utama darimu.” [Lisanul Arab 9/159]
Termasuk dalam pengertian ini apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putrinya Fatimah az-Zahrah:

Kullu Bid’atin Dholalah

Kita perhatikan hadits yang dijadikan dalil menafi’kan (menihilkan) bid’ah hasanah, yaitu mengenai semua bid’ah adalah kesesatan, diriwayatkan bahwa Rasul saw selepas melakukan shalat subuh beliau saw menghadap para shahabat dan menyampaikan ceramah yang membuat hati berguncang, dan membuat airmata mengalir, maka mereka berkata : “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah wasiat untuk perpisahan, maka beri wasiatlah kami” Maka Rasul saw bersabda : “Kuwasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah, dengarkan dan taatlah walaupun kalian dipimpin oleh seorang budak Afrika. Sungguh diantara kalian yang berumur panjang akan melihat sangat banyak ikhtilaf (perbedaan pendapat), maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’ur rasyidin yang mereka itu diberi petunjuk. Gigitlah kuat-kuat dengan geraham kalian (suatu kiasan untuk kesungguhan), dan hati-hatilah dengan hal-hal yang baru, sungguh semua yang bid’ah itu adalah kesesatan”. (Mustadrak Alasshahihain hadits no.329).

Sejuta Fadilah Shalawat – Kalam Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi


Al Musthafa SAW. Sebingkai mozaik nan indah. Kontruksi cita rasa Sang Kuasa yang sempurna. Cahaya yang bertahta megah di atas cahaya-cahaya. Makhluk terindah, termulia, tersantun, yang tiada duanya.

” Dialah yang di langit di kenal sebagai Ahmad, sedang di bumi di kenal sebagai Muhammad.”
Begitulah Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi melukiskan sosok Rasulullah SAW dalam kata-kata. “Dialah Penguasa maqam Mahmud. Bendera puja dan puji tegak dalam genggamannya.”

Siapa Yang Tidak Memerlukan Pembimbing (Mursyid)?

Dalam Futhuh al Ghaib, Syekh Abdul Qadir al Jailani menulis syair berikut :
Jika takdir membantumu atau kala menuntunmu
kepada Syekh yang jujur dan ahli hakikat
maka bergurulah dengan rela dan ikutilah kehendaknya
Tinggalkan apa yang sebelumnya engkau lakukan
Sebab menentang berarti melawan
Dalam kisah Khidir yang mulia terdapat cakupan
Dengan membunuh seorang anak dan Musa mendebatnya
Tatkala cahaya subuh telah menyingkap kegelapan malam
Dan seseorang dapat menghunus pedangnya
Maka Musa pun meminta maaf
Demikian keindahan di dalam ilmu kaum sufi

Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama [ NU ] Tentang Tahlilan, Menyediakan Makanan Kepada Penta’ziyah

MUKTAMAR I NAHDLATUL ULAMA (NU) KEPUTUSAN MASALAH DINIYYAH NO: 18 / 13 RABI’UTS TSAANI 1345 H / 21 OKTOBER 1926 DI SURABAYA
Keluarga Mayit Menyediakan Makanan Kepada Penta’ziyah

18. Soal : Bagaimana hukumnya keluarga mayat menyediakan makanan untuk hidangan kepada mereka yang datang berta’ziyah pada hari wafatnya atau hari-hari berikutnya, dengan maksud bersedekah untuk mayat tersebut? Apakah ia (keluarga) memperoleh pahala sedekah tersebut?

Maulid Nabi : Kritik atas Jamaah Takfiriyah

Dan salah satu bentuk untuk mengenang dan meneladani beliau adalah dengan selalu mengingatnya. Persis kaum Wahabi ketika mengenang Ibnu Taimiyah dan Muhamad bin Abdul Wahhab dengan cara menukil dan menghidupkan manhaj TBCnya, hanya saja mereka tidak sadar bahwa dengan menghidupkan manhaj dan menukil fatwa-fatwa TBC itu pada hahekatnya adalah mengenangnya dan memperingatinya. Dan kesalahan fatal yang di lakukan oleh kaum wahabi adalah dengan klaim bahwa setiap tindakan atau perbuatan yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh Kanjeng Nabi s.a.w adalah sunnah. Padahal tidak “mesti” [dalam tanda kutip] demikian.

Ya Dzaljalali wal Ikram

يا ذالجلال والإكرام

يَا ذَا الْجَلاَلِ واْلإِكْرَامِ (3 مرات)
Ya Allah ! yang Maha Agung dan Maha Pemurah

أَمِتْنَا عَلَى دِيْنِ اْلإِسْلاَم
Matikanlah kami dalam agama Islam

يَا عَالِمَ السِّرِّ مِنَّا
Wahai yang Maha Mengetahui akan rahsia kami

لاَ تَهْتِكَ السِّتْرَ عَنَّا
Janganlah Engkau tanggalkan hijab daripada kami

8 Kebohongan seorang Ibu

1. Cerita ini dimulai ketika aku masih kecil, saya terlahir sebagai anak lelaki dari sebuah keluarga miskin. Yang terkadang untuk makan pun kita sering kekurangan. Kapanpun ketika waktu makan, ibu selalu memberikan bagian nasinya untuk saya. Ketika beliau mulai memindahkan isi mangkuknya ke mangkuk saya, dia selalu berkata "Makanlah nasi ini anak ku. Aku tidak lapar"

ini adalah kebohongan Ibu yang pertama.

Nur Muhammad, Antara Makhluk dan Sang Khaliq


 

Hubungan yang ada antara nur Muhammad dan Allah SWT bersifat vertikal. Nur Muhammad berada pada sisi yang diciptakan, sementara Allah SWT berada pada sisi lain, yaitu sebagai Pencipta-nya.

Nur adalah cahaya. Sementara An-Nur adalah Sang Cahaya, salah satu Asmaul Husna, nama-nama Allah yang indah. Nur adalah cahaya ciptaan yang memancar dari Cahaya Allah. Nur Muhammad adalah cahaya Muhammad. Terkadang ia juga disebutkan sebagai Haqiqah Muhammadiyah, artinya sebuah realitas Muhammad atau realitas kemuhammadan yang diciptakan sebelum penciptaan alam. Nur Muhammad inilah yang pertama kali diciptakan Allah. Dan dari nur Muhammad inilah kemudian Allah Ta’ala menciptakan alam semesta dan isinya.

Maulid Rasulullah SAW

Maulid adalah gambaran atau biografi seseorang, sedangkan maulid Rasul adalah kelahirannya Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman : " Taatlah engkau kepada KU dan kepada Rasul ". Bagaimana kita mengenal Rasulnya Allah SWT : maka, para ulama-ulama menggambarkan pandangan mereka dengan mengutip kebesaran Rasulullah SAW dengan bentuk buku-buku mereka yang dinamai buku Maulid.

Allah SWT berfirman : "Dan pada dirimu ya Muhammad contoh tauladan yang besar ". Firman Allah tersebut menjadikan para ulama lebih kuat, mereka menginginkan apa-apa yang dimaksudkan firman Allah SWT diatas dengan menjabarkan atau membahas biografi Rasulullah SAW. Maka mereka mengutip dengan buku-buku maulid yang kita kenal dengan kutipan-kutipan mereka diantaranya :
1. Maulid Syariful Anam
2. Maulid Ad-Diba'i
3. Maulid Al-A'zab
4. Maulid Barzanji
5. Maulid Simtudduror
6. Maulid Ad-Dia'ullami, dll.
Isi dari Maulid mereka sama menjelaskan kepribadian Rasulullah SAW, karena Allah SWT berfirman : " Tidaklah Aku utus engkau ya Muhammad, karena engkau rahmat semesta alam ".

Teks: "Sholawat Injabartum"

Teks Qasidah 'ala YaAllah bi nadzroh


أَلاَ يَا الله بِنَظْرَة مِنَ الْعَيْنِ الرَّحِيْمـَة

Ya Allah ! limpahkanlah kurnia rahmat-Mu

تُدَاوِي كُلَّ مَا بِي مِنْ أَمْرَاضٍ سَقِيْمَة
...
Yang dapat menyembuhkan semua penyakit-penyakit yang ada padaku

Dahsyatnya Konsekwensi mengatakan: “Ini-Itu Bid’ah!”


 
Bagi kaum  muslimin ahlussunnah waljama’ah, memvonis  bid’ah terhadap amaliah sesama muslim tidaklah perkara mudah diucapkan. Ibaratnya perlu berpikir ‘seribu kali’ sebelum menjatuhkan vonis bid’ah. Ada banyak pertimbangan dan barometer  yang  yang rumit dan memerlukan ‘ilmu selangit’ untuk bisa mengoprasikannya. Sebab jika salah mengoprasikannya, bukan hukum yang dihasilkannya, tapi tidak lebih dari sekedar tuduhan. Dan celakanya, bisa-bisa tuduhan itu berbalik kepada diri sendiri.

Qosidah Sholatullahi Dzil Karomi


صَـــلاَة ُاللهِ ذِى الْــكَـــــرَمِ         عَلَى الْـمُخْـــتَـارِ بِـالْـقِــدَمِ

مُحَـمَّدْ صَاحِــبُ الْحَـرَمِ         نَـبِـيْــنَا مُصْـطَفَى الْـعَـلَــمِ

اِمَـــــامِ  اْلاَنـــْبِــيَـاءِ  الْــكُلِّ        شَـرِيـْفِ الْـفَـرْعِ  وَاْلاَصْلِ
حَـــمِـيْـدِ الْــقَــوْلِ وَالْـفِـعْــلِ        جَـمِـيْلِ الْخَــلْقِ وَالـشِّــيَـمِ
وَرَبُّ الْـحُـــسْنِ  كَـــــمَّـلَــهُ         وَ بِـــاْلاَنـــْــوَارِ جَــــــمَّـلَــــهُ
وَشَــــــــرَّفَـــهُ  وَفَـــــضَّــلَــهُ     عَلَـى اْلاَ كْــــــوَانِ  كُلِّــهِــمِ
حَــبِـيْـبِـىْ  اِنــِّنىْ  هَــــائِــمٌ         وَلَـكَ يـَامُصْـطَفى خَـــادِمِ
وَرَبـِّىْ فِى الْـفُــؤَادِ عَـالـِـــمٌ         وَقَــلْـبِـىْ  فِــيْكَ ذُوْهِــمَـمِ
جَـمَـالُ الْـوَجْـــهِ هَـيَّـمَـنِـىْ          وَنُـــوْرُ  الْـحَــــدِّ تَــيَـــمَّـنِـىْ
حَــوْلُ الْـعَـــيْـنِ اَحْـــرَمَـنِـىْ        اَمـِـيـْـنُ  نَـــوْمِ  وَالــظُّـلَــــــمِ
تَـجُـــوْد يـَاسَـــيِّـدِ وَارْحَــمْ          مُـتَــيَّــمْ فِـي هَــوَاكْ مُـغَـرَمْ
فَــاَنــْتَ سَـــيِّـدُ اْلأَ كْــــرَامْ          عَـــلِـيُّ  الْـقَـــدْرِ وَالْـهِـمَـــمِ
وَحُبُّكَ سَادَةْ  فِى وَجَــلِ              وَصِـــلْ  يـَامُـصْــطَـفى وُدِّ
وَلاَ تَــقْـصَ وَفَـى أَهْــــــلِـى         مُـــرَادِىْ  رُأْيـَـــةَ الْـحَـــــرَمِ
مُــرَادِىْ  رُأْيـَــةَ الْـمَـسْـعـى         وَفِـــيْــهَـا قُـــرْبـَــةً مَـسْـعـى
وَلـِلْـبَـيْتِ الْـعَـتِــيْـقِ اُدْعى          حَظى فِى اَرْضِى مِنْ قَـدْمِ

Teks Qosidah Allahu Allah



اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ                        اللّهُ   اللّهُ  يا اللّهُ

اللّهُ اللّه يا اللّهُ                         وَ نِعْمَ  الْوَ الِي  وَالِيهَا

Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

Perlu diketahui, sejatinya Allah SWT juga menjadikan hari kelahiran Nabi SAW sebagai momen istimewa. Fakta bahwa Rasul SAW terlahir dalam keadaan sudah dikhitan (Almustadrak ala shahihain hadits no.4177) adalah salah satu tanda. Fakta lainnya:

Pertama, perkataan Utsman bin Abil Ash Atstsaqafiy dari ibunya yang pernah menjadi pembantu Aminah r.a. ibunda Nabi SAW. Ibu Utsman mengaku bahwa tatkala Ibunda Nabi SAW mulai melahirkan, ia melihat bintang bintang turun dari langit dan mendekat. Ia sangat takut bintang-bintang itu akan jatuh menimpa dirinya, lalu ia melihat kilauan cahaya keluar dari Ibunda Nabi SAW hingga membuat kamar dan rumah terang benderang (Fathul Bari juz 6/583).

Perayaan Maulid Bid'ah kah..?

Kita mengistimewakan hari lahirnya Rasulullah saw, sebagaimana beliau saw mengistimewakan hari diselamatkannya Nabi Musa as dari kejaran Fir’aun. Nabi berpuasa pada hari Senin sebagaimana Nabi berpuasa pada tanggal 10 Muharram, hari di mana Nabi Musa diselamatkan.
Tentang keistimewaan hari lahir Nabi saw, terdapat hadits shahih dari Abu Qatadah, seorang A’rabi (Badawi) bertanya kepada Rasulullah saw: “Bagaimana penjelasanmu tentang berpuasa di hari Senin?” Maka beliau saw menjawab: “Fiihi wulidtu wafiihi unzila alayya.”
“Di hari itu aku dilahirkan dan di hari itu pula aku diturunkan wahyu Al Qur’an.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan Ahmad). (Dalam Shahih Muslim 8/52).

Bagaimana Hukumnya Membaca Manaqib?

Tanya :
Bagaimana hukumnya baca manaqib?

KH. Bisri Musthofa :
Mengertikah saudara arti kata-kata manaqib? Kata-kata manaqib itu adalah bentuk jamak dari mufrod manqobah, yang di antara artinya adalah cerita kebaikan amal dan akhlak perangai terpuji seseorang.

Dalil Kebolehan Mencium Makam Rasulullah Atau Orang-orang Saleh Dari Kitab Wafa' al Wafa

Wafa al Wafa Bi Akhbar Dar al Musthafa
(Imam as Samhudi  W 911 H)
Al Izz bin al Jama’ah berkata: “Dalam kitab al Ilal dan kitab Su’alat Abdullan bin Ahmad bin Hanbal; (Kitab berisi pertanyaan-pertanyaa yang ditanyakan oleh Abdullah kepada ayahnya sendiri; yaitu Imam Ahmad bin Hanbal), sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Ali bin as Shuf dari Abdullah, bahwa Abdullah berkata: Saya telah bertanya kepada ayahku tentang orang yang mengusap mimbar Rasulullah untuk tujuan mendapatkan berkah, menciuminya, lalu melakukan hal yang sama terhadap makam Rasulullah supaya mendapatkan pahala dari Allah; ia (Imam Ahmad bin Hanbal) menjawab: Tidak masalah (boleh)”.

Jangan Sembarangan Menuduh Orang Ziarah Kubur Itu Musyrik!!!! (Catatan Untuk Kaum Wahhabiyyah)

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Musa berdoa :

" رَبِّ أَدْنِنِيْ مِنَ الأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ".

Maknanya: "Ya Allah dekatkanlah aku ke Tanah Bayt al Maqdis meskipun sejauh lemparan batu".
Kemudian Rasulullah bersabda :

"وَاللهِ لَوْ أَنِّيْ عِنْدَهُ لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَنْبِ الطَّرِيْقِ عِنْدَ الكَثِيْبِ الأَحْمَرِ" أخرجه البخاريّ ومسلم

Maknanya : "Demi Allah, jika aku berada di dekat kuburan Nabi Musa niscaya akan aku perlihatkan kuburannya kepada kalian di samping jalan di daerah al Katsib al Ahmar" (H.R. al Bukhari dan Muslim)

Faedah Hadits: Tentang hadits ini al Hafizh Waliyyuddin al 'Iraqi berkata dalam kitabnya “Tharh at-Tatsrib”: "Dalam hadits ini terdapat dalil kesunnahan untuk mengetahui kuburan orang-orang yang saleh untuk berziarah ke sana dan memenuhi hak-haknya".

Maulid Nabi dan Syaikh Nawawi Al-Bantani

“Orang yang mengagungkan maulidku, maka dia bersamaku di surga”

“Orang yang menafkahkan satu dirham untuk kepentingan maulidku, maka seperti menafkahkan sebuah gunung yang terbuat dari emas di jalan Allah.”
Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah menyebutkan berkata:
“Orang yang menafkahkan satu dirham untuk kepentingan maulid Nabi SAW, maka dia akan menjadi temanku di dalam surga.”
Umar bin Al-Khattab juga telah berkata:
“Orang yang mengagungkan maulid nabi SAW maka dia berarti telah menghidupkan agama Islam.”

Peringatan Haul para Pendahulu


Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW selalu berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud pada setiap tahun. Sesampainya di Uhud beliau memanjatkan doa sebagaimana dalam surat Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 24:
سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Inilah yang menjadi sandaran hukum Islam bagi pelaksanaan peringatan haul atau acara tahunan untuk mendoakan dan mengenang para ulama, sesepuh dan orang tua kita.

Kumpulan Mahalul Qiyam MP3

Al Quran Online